Kue ‘Merak’ Setinggi 9,5 Meter Siap Catat Rekor MURI

Bandung – Replika merak setinggi 9,5 meter akan menghiasi resepsi pernikahan Jodi Janitra (23) dan Sarah Parameswari (22) di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Sabtu (18/12/2010). Bahkan, merak tersebut siap dicatat Museum Rekor Indonesia (MURI).

Tiruan burung merak itu terbuat dari susunan kue kering ala J&C Cookies. Wajar, sebab Jodi merupakan anak pengusaha sukses di bidang produksi dan penjualan kue kering yaitu J&C Cookies. Ayah Jodi yakni Dedi Hidayat, merupakan owner J&C yang sukses menggeluti dunia usahanya sejak belasan tahun lalu.

“Ayah mempelai ingin memberikan sesuatu bagi pernikahan anaknya,” ujar Sale Promo Manager J&C Cookies Lucky Danna Aria, saat ditemui di counter J&C, Jalan Bojong Koneng, Jumat (17/12/2010).

Ia menjelaskan, dibutuhkan 2.400 toples atau 200 lusin kue kering beragam ukuran untuk membuat replika tersebut. Kue yang dibuat pun harus dilapisi dengan plastik mika agar tidak hancur saat ditumpuk dan dirangkai menjadi replika merak. Terlebih dengan tinggi 9,5 meter.

“Kalau enggak pake plastik mika, kuenya pasti hancur,” ungkapnya.

Lucky menerangkan, untuk membungkus kue kering dengan mika, setidaknya dibutuhkan waktu dua minggu. Kue yang dibutuhkan pun terdiri dari 48 item. Semua jenis kue tersebut merupakan produk yang dijual J&C, misalnya kue salju, keju, dan coklat.

“Totalnya ada 48 item kue kering yang akan dipasang. Nanti replika merak akan ditempatkan di samping pelaminan,” jelasnya.

Replika merak dari kue kering, kata dia, memang sengaja dibuat untuk dicatat dalam rekor MURI. Rencananya, penyerahan penghargaan dan pencatatan rekor akan dihadiri langsung Ketua MURI Jaya Suprana.

“Tadinya mau dibikin kecil saja. Tapi ayah mempelai ingin buat yang besar saja sekalian, sekalian didaftarkan juga ke MURI. Rencananya Jaya Suprana akan datang langsung,” terangnya.

Acara resepsi pernikahan tersebut akan berlangsung sejak pagi hingga sore. Namun, sekitar 2.500 tamu undangan tidak mengetahui akan ada replika merak dan pemecahan rekor MURI. Sebab, di kartu undangan tidak disebutkan akan ada replika tersebut.

“Di undangan enggak dicantumkan ada pemecahan rekor. Tadinya ingin buat kejutan juga buat tamu undangan yang hadir,” paparnya.

Sumber : http://bandung.detik.com

We use cookies to improve your experience on our website. By browsing this website, you agree to our use of cookies.
  We hate spam and never share your details.