Sukses Bisnis UKM Kreatif Bandung Dapat Jadi Inspirasi

Kunjungan Mentri PerdaganganMenteri Perdagangan RI Mari Elka Pangestu menyatakan bahwa kota Bandung terkenal akan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang lengkap. Saat mengunjungi beberapa UKM di kota Bandung, antara lain UKM Kreatif Distro di Plaza Parahyangan, Amanda Brownies Kukus, dan J&C Cookies, Mari Elka mengungkapkan hal itu, seperti dikutip dari rilis yang diterima Tribunnews.com, Rabu (24/8/2011).

“Kota Bandung terkenal akan UKM kreatifnya, mulai dari bidang fesyen sampai kuliner. Faktanya, UKM-UKM kreatif Kota Bandung mampu menciptakan tren di daerah lain di Indonesia. Contohnya, distro dan kue brownies kukus, yang awalnya muncul di Bandung, namun saat ini model usahanya sudah banyak diikuti oleh UKM di daerah lain,” jelas Mendag Mari Pangestu dalam konperensi pers yang digelar di J&C Cookies, Bandung.

Lebi lanjut, pada kunjungan kali ini, Mendag mendapati bahwa para UKM kreatif Kota Bandung ini mendapat keuntungan (omset) yang cukup besar, terutama pada saat menjelang lebaran. Misalnya, Amanda Brownies, pada hari biasa omsetnya mencapai sekitar Rp. 3,8 miliar, tetapi menjelang lebaran naik hingga sekitar Rp. 4,8 miliar. Dengan demikian, Amanda Brownies Kukus harus menaikan produksinya sebesar 26% untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya Idul Fitri.

Sementara J&C Cookies juga mengalami kenaikan omset pada bulan biasa omsetnya sekitar Rp. 5 miliar per bulan sedangkan selama bulan Puasa sampai menjelang hari Raya Idul Fitri sudah mencapai Rp. 15 miliar. J&C Cookies bahkan berhasil memperluas pasarnya hingga ke luar negeri, diantaranya adalah Singapura, Brunei dan Malaysia.

UKM Kreatif Distro di Plaza Parahyangan yang merupakan kumpulan dari 300 pelaku usaha distro dengan 500 toko dan 400 merek, pada bulan-bulan biasa omsetnya sekitar Rp. 200-250 juta per bulan, namun selama bulan Puasa hingga menjelang Idul Fitri kelompok usaha ini mampu mencapai omset Rp. 400 juta per toko (kenaikan hampir 100%). Bagi UKM Distro di Plaza Parahyangan, bulan puasa membawa berkah tersendiri karena
mereka mendapatkan keuntungan sampai dua periode, yaitu pada saat dua bulan menjelang Puasa dan pada saat Puasa.

Dua bulan menjelang puasa, pembelian grosir dari daerahdaerah lain di Indonesia mengalami peningkatan. Pada umumnya pembelinya adalah pedagang yang membeli produk distro untuk dijual kembali di daerah lain yang masyarakatnya mayoritas merayakan Idul Fitri. Sementara itu, pada bulan Puasa, outlet distro lebih banyak melayani pembeli individu atau eceran.

“Ini berarti peningkatan produksi yang dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Berdasarkan pemantauan, satu toko distro memiliki 20 pekerja, dan jika ada 500 toko berarti ada 10.000 pekerja di UKM distro di Plaza Parahyangan ini,” jelas Mari.

“Banyak UKM yang berhasil karena berhasil mendiversifikasi produknya, hingga cara pemasaran dan pengemasan yang kreatif. Sebagian dari UKM di Bandung bahkan telah berhasil mengembangkan brand produknya. J&C Cookies, misalnya, sudah berorientasi ekspor. Kemudian Brownies Kukus Amanda sudah dikenal di seluruh Indonesia sebagai produk pioneer brownies kukus asal Kota Bandung,” ulas Mendag.

Mari juga berharap agar kisah sukses bisnis UKM kreatif di Kota Bandung dapat menginspirasi masyarakat luas untuk melakukan hal yang sama, yaitu mengembangkan bisnis rumahan secara kreatif yang mampu memberikan lapangan pekerjaan dan sumber penghasilan bagi masyarakat.

Sumber.

We use cookies to improve your experience on our website. By browsing this website, you agree to our use of cookies.
  We hate spam and never share your details.