Produsen kue kering kebanjiran order

BANDUNG: Industri kue kering di Kota Bandung kebanjiran pesanan karena tingginya permintaan dari konsumen menjelang datangnya Ramadan dan Idulfitri.

Jodi Janitra, Pemilik J&C Cookies, menuturkan untuk memenuhi permintaan pasar pada Ramadan dan Idulfitri tahun ini pihaknya memproduksi sebanyak 400.000 toples dari berbagai jenis kue kering.

Dia menjelaskan setidaknya rata-rata produksi kue kering mencapai  4.000 toples per hari atau 100.000 toples per bulan.

Padahal, menurut dia, pada kondisi normal pihaknya hanya bisa memproduksi 200-300 toples per hari atau 5.000-10.000 toples per bulan.

Bahkan, ungkap dia, J & C Cookies menyetok sejak akhir April lalu agar bisa memenuhi pasar yang melimpah pada momen Ramadan dan Idulfitri.

“Sejujurnya kami tidak sanggup memenuhi permintaan yang bersifat mendadak. Maka dari itu, kami mengantisipasinya dari empat atau lima bulan menjelang Idulfitri,” katanya kepada Bisnis.

Untuk memenuhi permintaan yang membludak itu, J&C juga menambah karyawan hingga 400 orang dari sebelumnya 100 orang.

Jodi mengatakan permintaan kue kering terbesar berasal dari sejumlah daerah, seperti Jabar dan DKI Jakarta.

“Permintaan memang didominasi oleh dua daerah itu. Permintaan dari hampir seluruh Indonesia juga ada, namun tidak terlalu banyak,” ujarnya.

Indri Maryani, pelaku UKM kue kering di Bandung, mengemukakan permintaan produknya melonjak hingga 200% jelang Ramadan dan Idulfitri.

Kondisi ini, ungkapnya, telah dirasakan dua minggu sebelum Ramadan.  Pada bulan biasa, Indri bisa memproduksi sekitar 100 kg kue kering.

“Produksi jadi meningkat hingga 300 kg hanya untuk Ramadan dan Idulfitri,” ujarnya.

Dia mengungkapkan permintaan jelang momentum hari agama tahun ini tidak berbeda dengan tahun sebelumnya.

Meski tak ada penambahan karyawan, dia mengatakan, pihaknya lebih mengantisipasi harga bahan baku untuk memproduksi kue kering.

“Harga bahan baku yang perlu diantisipasi itu adalah telur yang biasanya ikut melonjak menjelang Ramadan,” katanya.(sut)

Oleh Herdiyan/Dinda Wulandari

Sumber : Bisnis.com

We use cookies to improve your experience on our website. By browsing this website, you agree to our use of cookies.
  We hate spam and never share your details.