Monthly Archives: January 2012

Pantang-larang sewaktu perayaan imlek

Tuah baik Membuka pintu dan tingkap dianggap menjemput masuk tuah pada tahun baru. Membiarkan lampu menyala semalaman dipercayai menghalau hantu dan puaka pembawa musibah yang mampu mempengaruhi nasib sekeluarga sepanjang tahun. Gula-gula dan manisan dimakan untuk “memaniskan” nasib sepanjang tahun bagi pemakannya. Pembersihan rumah di setiap sudut wajib dilangsungkan sebelum hari tahun baru agar mudah

Gong xi fa cai

“Gong xi fa cai” (Tulisan Cina Tradisional: 恭喜發財; Tulisan Cina Ringkas: 恭喜发财; pinyin: gōngxǐ fācái; Bahasa Kantonis (Yale): gūnghéi faatchòih; bahasa Hokkien (POJ): Kiong-hí hoat-châi; bahasa Hakka: Kung hei fat choi), yang diterjemah sebagai “Tahniah dan semoga mendapat rezeki”. Ungkapan ini yang sering tersalah angggap sebagai bersinonim dengan “Selamat tahun baru” mula digunakan berabad-abad lalu.

Tahun Baru Imlek di Indonesia

Di Indonesia, selama tahun 1968-1999, perayaan tahun baru Imlek dilarang dirayakan di depan umum. Dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, rezim Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, melarang segala hal yang berbau Tionghoa, di antaranya Imlek. Masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia kembali mendapatkan kebebasan merayakan tahun baru Imlek pada tahun 2000 ketika Presiden

Mitos Tahun Baru Imlek

Menurut legenda, dahulu kala, Nián (年) adalah seekor raksasa pemakan manusia dari pegunungan (atau dalam ragam hikayat lain, dari bawah laut), yang muncul di akhir musim dingin untuk memakan hasil panen, ternak dan bahkan penduduk desa. Untuk melindungi diri merka, para penduduk menaruh makanan di depan pintu mereka pada awal tahun. DIpercaya bahwa melakukan hal

We use cookies to improve your experience on our website. By browsing this website, you agree to our use of cookies.
  We hate spam and never share your details.